Kesibukan politik pada tahun ini meningkat pesat. Apa sebabnya? Ya, sudah jelas sekali bahwa pada tahun 2014 mendatang, hajatan demokrasi lima tahunan akan terjadi kembali. Pesta politik rakyat Indonesia untuk memilih anggota legislatif (parlemen) ataupun pemilihan langsung Presiden akan dilangsungkan pada bulan April sampai dengan bulan Juli 2014.
Para parpol ramai-ramai mencalonkan calegnya untuk mendulang suara pada pemilu legislatif nanti. Segala cara digunakan oleh para elite parpol yang akan bertarung guna memenuhi kuota ambang batas PT (Parliamentary Threesold) sebesar 3,5 % secara nasional, yang artinya hanya caleg dari parpol yang memenuhi kuota diatas PT yang berhak melenggangkan wakilnya ke Senayan.
Salah satu cara untuk mendulang suara tersebut adalah dengan merekrut para selebritis yang malang melintang di ranah entertain tanah air. Dengan modal popularitas yang mereka miliki, para parpol membuka pintu bahkan merekrut secara jemput bola untuk menjadikan mereka sebagai caleg partainya. Tidak salah cara yang dilakukan oleh parpol dalam strategi perekrutannya, karena telah kita ketahui bersama bahwa popularitas adalah modal yang berharga dalam suatu ajang pemilihan umum langsung. Dalam sistem pemilu proporsional terbuka yang akan diterapkan pada pileg 2014 nanti, pemilih berhak langsung mencoblos/mencontreng daftar caleg yang diusung parpol. Hal ini tentunya merupakan suatu keuntungan bagi seseorang yang telah populer dan dikenal masyarakat. Hanya tinggal dipoles sedikit maka mereka akan maju menjadi wakil rakyat. Pertanyaannya adalah, mampukah mereka jika terpilih nanti menjadi wakil rakyat sanggup mengemban aspirasi (rakyat) konstituennya?.
Sejatinya ialah hak setiap warga negara Republik Indonesia untuk dipilih dan memilih, dan itupun tersirat didalam Undang-Undang. Tidak salah pula jika seorang Artis, Penyanyi, Pesinetron, Bintang Film, dsb punya keinginan untuk turun langsung dalam dunia politik. Akan tetapi hendaknya kita semua sebagai get voter atau pemilih aktif cerdas mencermati fenomena tersebut. Penulis yakin bahwa mereka yang berprofesi sebagai pesohor pastilah juga mempunyai keinginan mulia sebagai penyambung aspirasi rakyat. Terlepas mereka punya obsesi lain setelah mereka duduk di kursi parlemen. Mudah-mudahan dengan hadirnya para selebritis di jagat politik tanah air, dapat menambah khasanah dan wawasan anggota parlemen yang tidak hanya diisi oleh para Politisi reguler saja. Dan sambil berharap bahwa mereka pun dapat pula "vokal" ketika meng-interupsi kebijakan yang tidak pro rakyat, semoga.
